Minggu, 26 November 2017

Kerusakan Pada Sistem Operasi Dan Solusi Menanganinya





Hard Disk Komputer 
Hard Disk adalah perangkat keras komputer/laptop yang bekerja secara sistematis dimana menjadi media penyimpanan data. Data-data yang telah disimpan di dalam perangkat harddisk tidak akan hilang. Bahkan apabila pengguna mematikan perangkat komputer/laptop. Dengan kata lain, harddisk memiliki peran sebagai media penyimpanan yang bersifat permanen (data-data tidak akan hilang atau terhapus). Kapasitas daya tampung daripada harddisk itu sendiri juga terbilang cukup besar. Dimana kalkulasi yang dipakai adalah dalam ukuran Byte (B).


Oleh karena itu perangkat keras satu ini memiliki peran yang sangat penting di dalam komputer/laptop karena disinilah tempatnya penyimpanan data kerja, data multimedia maupun data lainnya.

Namun bagaimana jadinya bila hardisk komputer/laptop yang sudah terisi penuh dengan data, tiba-tiba hardisk tersebut mengalami kerusakan?
Kerusakan pada hard disk drive tentunya akan sangat beresiko, terutama resiko kehilangan data, biarlah hard disk drive rusak, yang penting data selamat, namun akan lebih baik kalau data dalam hard disk drive selamat, hard disk drive-nya pun tidak rusak.

Inilah beberapa penyebab yang secara tidak langsung merusak hardisk komputer kita.

1.      Hard disk lambat mengakses file atau data
Langkah pertama yaitu perhatikan Kapasitas harddisk. Coba cek berapa jumlah sistem dan data yang tersimpan pada harddisk anda. anda harus membuang file yang sudah tidak diperlukan.
Dengan melakukan hal ini dapat meningkatkan kinerja komputer anda.
Gunakan Disk CleanUp yang dapat anda akses dari
Start >> All Programs >> Accessories >> System Tools >> Disk CleanUp
biarkan utility bawaan Windows ini melakukannya secara otomatis.
jangan kawatir file penting anda terhapus karena utility ini hanya akan meng-identifikasi file yang dapat dihapus dengan aman tanpa mengganggu file atau data-data penting anda. File yang akan dihapus oleh utility ini yaitu Temporary Internet Files (file jenis ini menempati ruang hard disk cukup besar sebab Internet Browser/ Internet Explorer atau Mozilla Firefox membuat cache pada setiap halaman yang dibuka dengan tujuan untuk mempercepat akses. Jika anda membuknya lagi kelak), Microsoft ActiveX, Empty Recycle Bin (mengosongkan keranjang sampah/ Recycle Bin), membuang Temporary Files, membuang program yang terinstal oleh Windows jika anda tidak memerlukannya (anda harus menentukan sendiri pilihan untuk menguninstal, karena Windows tidak melakukan hal ini secara otomatis).

2.      Hard disk yang terformat


Apabila hard disk terformat maka data kita hilang, lalu bagaimana mengembalikan data yang hilang itu?

Solusinya Lepaskanlah hard disk dan tancapkan pada komputer lain yang masih bisa untuk direcovery.
Gunakan software Get Data Back.


Jika gagal gunakan saja Stellar Phoenix FAT & NTFS.

Hasilnya, folder-folder yang semula hilang itu tampil secara terstruktur pada sebuah kotak dialog. Tunggu saja hasil scan, dan semua pasti akan muncul data anda disitu, Selanjutnya adalah mengcopy hasil scanning. Jika data anda sangat banyak, disarankan menyimpannya per 1 GB, karena jika anda simpan sekaligus dikhawatirkan di tengah backup, aplikasi anda hang.

3.      Data di hard disk terkena virus


Partisi Hard Disk Drive. Sebelum semua langkah penyelamatan dilakukan, ada baiknya HDD dipartisi menjadi minimal dua bagian, partisi pertama untuk dan hanya operating sistem seserta program, partisi kedua adalah hanya untuk data.

Format dengan Partisi I (berisi OS dan Program ) under DOS, dengan memformat Partisi 1 dalam format DOS, diharapkan seluruh induk dari Virus yang ada dipartisi 1 akan hilang, biasanya yang namanya virus saat ini selalu mengiduk didalam operating system. 
Jika sudah diformat, coba cek data yang ada didalam partisi 2. Biasanya seluruh data yang teriveksi virus selalu mempunyai extensi yang tidak sama dengan extensi file yang asli. Langkah berikutnya rename ekstensi data tadi dengan ekstensi .rtf, sebelum anda me”rename” data anda ada baiknya dicek dulu adakah data yang mencurigakan selain data anda, jika anda delete saja selesai sudah proses penyelamtan data anda. 
Jika anda punya HDD lain yg bisa dijadikan back-up data yang terkena virus akan jauh lebih memudahkan anda, karena setelah seluruh data dari komputer yang terkena virus bisa di “copy” kan ke HDD yang lain untuk bisa segera dihapus virusnya dikomputer lain yang tidak terkena virus, ini untuk menjaga jika langkah pertama yang anda lakukan beresiko merusak seluruh data yang anda punya.
Setelah langkah-langkah tadi selesai, instal ulang komputer anda, dijamin virus tadi tidak akan menulari komputer anda kembali. 
Ada baiknya seluruh file MS Word yang anda buat ganti ekstensinya dengan eksentsi .rtf, karena file dengan ekstensi ini akan lebih kebal terhadap virus, tapi akibatnya komputer anda akan sedikit terbebani kareana dengan memakai ekstensi ini file MS Word anda akan bertambah besar 2x lipat dan bahkan lebih.

4.      Partisi pada hard disk hilang atau terhapus


Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi hard disk yang hilang, yaitu kapasitas hard disk dan Jenis File Systemnya. Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau File System Linux. 

Cek terlebih dahulu partisi hard disk dengan menggunakan FDISK atau Disk Manager.


Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll. 

Partition Find and Mount merupakan software utiliti yang memungkinkan kita dapat me-recovery partisi yant telah terhapus. Yang special dari software ini adalah kemampuannya yang dapat mounting partisi yang hilang pada sistem, dan sistem menerima partisi tersebuat dengan baik. Software ini dapat membuat dan mount imange dari hard disk ataru partisi. File Sistem yang didukung software ini antara lain : seluruh versi NTFS, FAT12 (disket), FAT16, FAT32.

5.      Hard disk tidak terdeteksi
Menganggulangi hard disk yang tidak terdeteksi oleh BIOS ada beberapa solusi :
Mengecek arus listrik yg mengalir ke hard disk.
Mengganti IC pada mainboard Hard disk.
Buka Penutup Cover hard disk dan cek posisi Head hard disk.
Cara yang extreme hard disk yng rusak bisa dikanibal dengan hard disk lain dengan keruskan berbeda. Bisa dengan cara mengganti maiboardnya atau mengambil IC nya.

6.      Panas Berlebih (Over Heat)
Semua perangkat elekronik, tentunya menggunakan tenaga listrik sebagai sumber tenaga utama untuk dapat beroperasi, dan tenaga listrik tersebut dialirkan pada komponen logam yang terdapat pada perangkat elektronik tersebut. Memang hal itu sangat efektif, namun ada “efek samping” yang akan dialami oleh komponen logam pada perangkat elektronik tersebut (komponen yang dialiri listrik) yaitu perubahan energi listrik ke energi panas (kalor). Panas pada perangkat elektronik dapat menyebabkan penurunan kinerja bahkan merusak komponen didalamnya, oleh karena itu beberapa perangkat elekronik seperti proyektor dan  PC Desktop menggunakan kipas (cooling pad) untuk membantu menstabilkan suhu didalamnya.

7.      Komputer dimatikan tanpa prosedur yang benar

Saat laptop hang (not responding), pengguna biasanya mematikan laptop dengan cara menekan tombol power dan menahannya agak lama hingga laptop mati, namun bukan shutdown normal,itu disebut force shutdown (dimatikan paksa). 

“Ketika computer/Laptop yang sedang digunakan maka Harddisk akan berputar 7200 kali/menitnya atau 5400 kali/ menitnya (hdd pada netbook), terus tiba-tiba kita mematikan tanpa prosedur?maka akan membuat goresan pada kepingan harddisk, jika hal tersebut terjadi hingga berkali kali akan berpotensi merusak hard disk drive.”

Nah itulah beberapa kerusakan yang sering terjadi pada harddisk, semoga artikelku ini bisa membantu permasalahan para pembaca yaa,..!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar