Hard Disk Komputer
Hard Disk adalah
perangkat keras komputer/laptop yang bekerja secara sistematis dimana menjadi
media penyimpanan data. Data-data yang telah disimpan di dalam perangkat
harddisk tidak akan hilang. Bahkan apabila pengguna mematikan perangkat
komputer/laptop. Dengan kata lain, harddisk memiliki peran sebagai media
penyimpanan yang bersifat permanen (data-data tidak akan hilang atau terhapus).
Kapasitas daya tampung daripada harddisk itu sendiri juga terbilang cukup
besar. Dimana kalkulasi yang dipakai adalah dalam ukuran Byte (B).
Oleh karena
itu perangkat
keras satu ini memiliki peran yang sangat penting di dalam komputer/laptop karena disinilah tempatnya penyimpanan data kerja, data multimedia maupun
data lainnya.
Namun bagaimana jadinya bila hardisk komputer/laptop yang sudah terisi penuh dengan data, tiba-tiba hardisk tersebut mengalami
kerusakan?
Kerusakan pada hard disk drive
tentunya akan sangat beresiko, terutama resiko kehilangan data, biarlah hard
disk drive rusak, yang penting data selamat, namun akan lebih baik kalau data
dalam hard disk drive selamat, hard disk drive-nya pun tidak rusak.
Inilah beberapa penyebab yang secara tidak langsung merusak hardisk
komputer kita.
1. Hard disk lambat mengakses file atau data
Langkah pertama yaitu perhatikan Kapasitas harddisk. Coba cek berapa jumlah
sistem dan data yang tersimpan pada harddisk anda. anda harus membuang file yang sudah tidak diperlukan.
Dengan
melakukan hal ini dapat meningkatkan kinerja komputer anda.
Gunakan Disk CleanUp
yang dapat anda akses dari
Start >> All Programs >> Accessories >> System Tools >> Disk CleanUp
Start >> All Programs >> Accessories >> System Tools >> Disk CleanUp
biarkan utility bawaan Windows ini melakukannya secara
otomatis.
jangan kawatir file penting anda terhapus karena
utility ini hanya akan meng-identifikasi file yang dapat dihapus dengan aman
tanpa mengganggu file atau data-data penting anda. File yang akan dihapus oleh
utility ini yaitu Temporary Internet Files (file jenis ini menempati ruang hard
disk cukup besar sebab Internet Browser/ Internet Explorer atau Mozilla Firefox
membuat cache pada setiap halaman yang dibuka dengan tujuan untuk mempercepat
akses. Jika anda membuknya lagi kelak), Microsoft ActiveX, Empty Recycle Bin
(mengosongkan keranjang sampah/ Recycle Bin), membuang Temporary Files,
membuang program yang terinstal oleh Windows jika anda tidak memerlukannya
(anda harus menentukan sendiri pilihan untuk menguninstal, karena Windows tidak
melakukan hal ini secara otomatis).
2. Hard disk yang terformat
Apabila hard disk terformat maka data kita hilang,
lalu bagaimana mengembalikan data yang hilang itu?
Solusinya Lepaskanlah
hard disk dan tancapkan pada komputer lain yang masih bisa untuk direcovery.
Gunakan software Get Data Back.
Jika gagal gunakan saja Stellar Phoenix FAT & NTFS.
Hasilnya, folder-folder yang semula hilang itu tampil secara
terstruktur pada sebuah kotak dialog. Tunggu saja hasil scan, dan semua pasti
akan muncul data anda disitu, Selanjutnya adalah mengcopy hasil scanning. Jika
data anda sangat banyak, disarankan menyimpannya per 1 GB, karena jika anda
simpan sekaligus dikhawatirkan di tengah backup, aplikasi anda hang.
3. Data di hard disk terkena virus
Partisi Hard Disk Drive. Sebelum semua langkah
penyelamatan dilakukan, ada baiknya HDD dipartisi menjadi minimal dua bagian,
partisi pertama untuk dan hanya operating sistem seserta program, partisi kedua
adalah hanya untuk data.
Format dengan Partisi I (berisi OS dan Program ) under DOS, dengan
memformat Partisi 1 dalam format DOS, diharapkan seluruh induk dari Virus yang
ada dipartisi 1 akan hilang, biasanya yang namanya virus saat ini selalu
mengiduk didalam operating system.
Jika sudah diformat, coba cek data yang ada didalam partisi 2.
Biasanya seluruh data yang teriveksi virus selalu mempunyai extensi yang tidak
sama dengan extensi file yang asli. Langkah berikutnya rename ekstensi data
tadi dengan ekstensi .rtf, sebelum anda me”rename” data anda ada baiknya dicek
dulu adakah data yang mencurigakan selain data anda, jika anda delete saja
selesai sudah proses penyelamtan data anda.
Jika anda punya HDD lain yg bisa dijadikan back-up data yang
terkena virus akan jauh lebih memudahkan anda, karena setelah seluruh data dari
komputer yang terkena virus bisa di “copy” kan ke HDD yang lain untuk bisa
segera dihapus virusnya dikomputer lain yang tidak terkena virus, ini untuk
menjaga jika langkah pertama yang anda lakukan beresiko merusak seluruh data
yang anda punya.
Setelah langkah-langkah tadi selesai, instal ulang komputer anda,
dijamin virus tadi tidak akan menulari komputer anda kembali.
Ada baiknya seluruh file MS Word yang anda buat ganti ekstensinya
dengan eksentsi .rtf, karena file dengan ekstensi ini akan lebih kebal terhadap
virus, tapi akibatnya komputer anda akan sedikit terbebani kareana dengan
memakai ekstensi ini file MS Word anda akan bertambah besar 2x lipat dan bahkan
lebih.
4. Partisi pada hard disk hilang atau
terhapus
Ada yg perlu diperhatikan dalam mengembalikan Partisi
hard disk yang hilang, yaitu kapasitas hard disk dan Jenis File Systemnya.
Partisi dengan File System FAT lebih mudah dikembalikan dibanding NTFS atau
File System Linux.
Cek terlebih dahulu partisi hard disk dengan menggunakan FDISK
atau Disk Manager.
Untuk mengembalikannya bisa gunakan software seperti
Acronis Disk Director, Handy Recovery, Stellar Phoniex dll.
Partition Find and Mount merupakan software utiliti yang
memungkinkan kita dapat me-recovery partisi yant telah terhapus. Yang special
dari software ini adalah kemampuannya yang dapat mounting partisi
yang hilang pada sistem, dan sistem menerima partisi tersebuat dengan baik.
Software ini dapat membuat dan mount imange dari hard disk ataru partisi. File
Sistem yang didukung software ini antara lain : seluruh versi NTFS, FAT12
(disket), FAT16, FAT32.
5. Hard disk tidak terdeteksi
Menganggulangi hard disk yang tidak terdeteksi oleh
BIOS ada beberapa solusi :
Mengecek arus listrik yg mengalir ke hard disk.
Mengganti IC pada mainboard Hard disk.
Buka Penutup Cover hard disk dan cek posisi Head hard
disk.
Cara yang extreme hard disk yng rusak bisa dikanibal
dengan hard disk lain dengan keruskan berbeda. Bisa dengan cara mengganti
maiboardnya atau mengambil IC nya.
6. Panas Berlebih (Over Heat)
Semua perangkat elekronik, tentunya
menggunakan tenaga listrik sebagai sumber tenaga utama untuk dapat beroperasi,
dan tenaga listrik tersebut dialirkan pada komponen logam yang terdapat pada
perangkat elektronik tersebut. Memang hal itu sangat efektif, namun ada
“efek samping” yang akan dialami oleh komponen logam pada perangkat elektronik
tersebut (komponen yang dialiri listrik) yaitu perubahan energi listrik ke
energi panas (kalor). Panas pada perangkat elektronik dapat menyebabkan
penurunan kinerja bahkan merusak komponen didalamnya, oleh karena itu beberapa
perangkat elekronik seperti proyektor dan PC Desktop menggunakan kipas
(cooling pad) untuk membantu menstabilkan suhu didalamnya.
7.
Komputer dimatikan
tanpa prosedur yang benar
Saat laptop hang (not responding), pengguna
biasanya mematikan laptop dengan cara menekan tombol power dan menahannya agak
lama hingga laptop mati, namun bukan shutdown normal,itu disebut force shutdown
(dimatikan paksa).
“Ketika computer/Laptop yang
sedang digunakan maka Harddisk
akan berputar 7200 kali/menitnya atau 5400 kali/ menitnya (hdd pada netbook),
terus tiba-tiba kita mematikan tanpa prosedur?maka akan membuat goresan pada
kepingan harddisk, jika hal tersebut terjadi hingga berkali kali
akan berpotensi merusak hard disk drive.”
Nah itulah beberapa kerusakan yang sering terjadi pada harddisk, semoga artikelku ini bisa membantu permasalahan para pembaca yaa,..!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar